Membaca berita yahoo news pagi ini, saya tergelitik untuk mencari tahu mengenai pertanian atau lahan apung di Bangladesh. Pertanian apung menjadi bentuk adaptasi petani Bangladesh terhadap banjir yang datang setiap tahun. Bila mereka tetap saja memakai lahan konvensional maka banjir akan menghancurkan tanaman mereka. Kalau lahan apung maka bila ada banjir, tanaman akan tetap kering. Metode ini sekarang sedang dikembangkan lebih luas lagi oleh pemerintah Bangladesh sebagai metode solutif terhadap seringnya banjir.
Kearifan lokal antara logika dan penggunaan bahan alam
Manusia memang kreatif dan adaptif. Sistem lahan apung ini ternyata sudah ada sejak beratus tahun lalu. Jadi, penggunaan bahan-bahanya semuanya adalah hasil alam yang tentu saja mudah didapatkan di lingkungan mereka. Bahan dasarnya adalah tanaman yang bersifat mengapung termasuk bambu dan lainnya. Lahan apung ini produktivitasnya tinggi, bahkan mencapai 10x lipat pertanian konvensional.
Bagaimana membuat pertanian apung?
Prinsipnya adalah membuat media tanam yang secara alami mempunyai sifat terapung. Bahan dasar media adalah membuat beberapa lapis tanaman air (water hyacinth, enceng gondok?) dan bambu yang disusun dengan panjang 15-50 meter, lebar 1,5-2 meter dengan tebal 0,6-0,9 meter. Bambu terutama adalah menjaga frame media dan memberi kekuatan pada lahan apung. Tanaman air yang hampir membusuk kemudian ditambahkan dan dibiarkan beberapa hari diatasnya. Setelah itu baru disebar benih diatasnya.
Lahan apung dipancang ke tanah agar tidak hanyut
Bila banjir datang maka ketinggian air akan naik. Adanya arus air dapat juga membawa lahan terapung berpindah tempat. Untuk itulah petani akan memasang pancang yang menghubungkan lahan dengan tanah di bawahnya. Setiap waktu mengolah lahan, petani berada di sekitar lahan apung. Media lahan apung yang telah membusuk digunakan sebagai pupuk alami pembuatan media selanjutnya. Hmm sangat unik dan ramah lingkungan ya sistem pertanian apung ini. Ada yang berminat :D
Sumber: coastalcare.com
mantap..... di indonesia juga ad sudah khususnya dikalimantan tengah
BalasHapus