Sebuah lagu yang dinyanyikan terdiri dari lirik dan musik. Dua komponen penting ini dapat berdiri sendiri atau berkolaborasi menjadi satu kekuatan. Kekuatan tersebut jika setiap komponen maksimal mungkin bagaikan sebuah mantra. Mempunyai efek mempengaruhi dimensi spiritual yang mendengarkannya.
Lirik lagu yang baik mempunyai bentuk dan isi yang baik pula
Lagu setengahnya adalah puisi yang dimusikalisasi. Kata-kata membentuk kalimat lagu tentu saja harus nyaman didengar. Bisa melalui permainan irama lepas dari musik atau kosakata yang menggoda. Efek ini yang memberi telinga sensasi mendengarkan sehingga sudi berulang. Selain itu, komponen penting pula dan berefek jangka lebih lama adalah isi dari liriknya. Mendengar susunan kata membentuk lirik lagu yang didengar berkali-kali akan terpancang di ingatan. Ingatan akan membentuk persepsi. Persepsi mewujud dalam mensikapi. Dan akhirnya berakhir dalam tindakan nyata. Bila suatu lirik lagu memicu pikiran yang perlu dicuci, atau tindakan yang cenderung hewani maka yang terjadi adalah hal yang tidak lagi berperi. Kasihan ingatan jika dijejali dengan doktrin dan paham yang negatif...
Musik lagu yang baik memberi semangat dan mengajak refleksi merenungi
Musik lepas dari liriknya, adalah susunan bunyi-bunyian yang beraturan. Musik dapat mempengaruhi jiwa menjadi bersemangat atau semakin hampa. Musik yang riang di pagi hari memicu tubuh bergerak dan membangunkan pikiran. Musik yang lambat dan bening membuat hati tenang dan memivu perenungan. Musik menjadi positif jika didengarkan pada saat yang tepat. Apa yang diinginkan adalah yang akan didapat. Musik sebagai teman belajar, musik sebagai pereda kesedihan. Tetapi ingat bahwa musik bukan pemecah masalah atau solusi sebuah kebuntuan. Musik hanya sebuah pembawa suasana rasa dan pikiran, faktor pendukung dan bukan peran utama. Tidak bijak jika membuat musik menjadi pelarian, mendengarkan musik hanya agar pikiran terlindung dari efek masalah adalah hal yang kurang bijak.
Efek positif atau negatif tergantuk kebijakan yang punya pikiran dan telinga
Segala sesuatu yang berlebihan selalu saja membawa efek buruk. Hal yang baik pun menjadi hilang kebaikannya bila berlebihan, apalagi hal yang buruk. Begitu pula saat kita telah menentukan lagu yang baik dalam lirik dan musik yang beradab, mendengarkanyapun harus sesuai takaran. Lagu bisa menjadi racun bila salah pemakaian, Lagu bisa membuat kita melupakan hal-hal yang seharusnya lebih wajib diingat. Lagu bisa membuat pikiran terlena lupa mencari solusi masalah. Lagu bisa membuat hati makin tumpul terhadap rasa atau malah makin rapuh dalam suasana. Maka dari itu berhati-hatilah berurusan dengan mendengarkan lagu. Berhati-hati mulai dari lagu seperti apa yang dipilih dan seberapa penting ia untuk didengarkan...
Lirik lagu yang baik mempunyai bentuk dan isi yang baik pula
Lagu setengahnya adalah puisi yang dimusikalisasi. Kata-kata membentuk kalimat lagu tentu saja harus nyaman didengar. Bisa melalui permainan irama lepas dari musik atau kosakata yang menggoda. Efek ini yang memberi telinga sensasi mendengarkan sehingga sudi berulang. Selain itu, komponen penting pula dan berefek jangka lebih lama adalah isi dari liriknya. Mendengar susunan kata membentuk lirik lagu yang didengar berkali-kali akan terpancang di ingatan. Ingatan akan membentuk persepsi. Persepsi mewujud dalam mensikapi. Dan akhirnya berakhir dalam tindakan nyata. Bila suatu lirik lagu memicu pikiran yang perlu dicuci, atau tindakan yang cenderung hewani maka yang terjadi adalah hal yang tidak lagi berperi. Kasihan ingatan jika dijejali dengan doktrin dan paham yang negatif...
Musik lagu yang baik memberi semangat dan mengajak refleksi merenungi
Musik lepas dari liriknya, adalah susunan bunyi-bunyian yang beraturan. Musik dapat mempengaruhi jiwa menjadi bersemangat atau semakin hampa. Musik yang riang di pagi hari memicu tubuh bergerak dan membangunkan pikiran. Musik yang lambat dan bening membuat hati tenang dan memivu perenungan. Musik menjadi positif jika didengarkan pada saat yang tepat. Apa yang diinginkan adalah yang akan didapat. Musik sebagai teman belajar, musik sebagai pereda kesedihan. Tetapi ingat bahwa musik bukan pemecah masalah atau solusi sebuah kebuntuan. Musik hanya sebuah pembawa suasana rasa dan pikiran, faktor pendukung dan bukan peran utama. Tidak bijak jika membuat musik menjadi pelarian, mendengarkan musik hanya agar pikiran terlindung dari efek masalah adalah hal yang kurang bijak.
Efek positif atau negatif tergantuk kebijakan yang punya pikiran dan telinga
Segala sesuatu yang berlebihan selalu saja membawa efek buruk. Hal yang baik pun menjadi hilang kebaikannya bila berlebihan, apalagi hal yang buruk. Begitu pula saat kita telah menentukan lagu yang baik dalam lirik dan musik yang beradab, mendengarkanyapun harus sesuai takaran. Lagu bisa menjadi racun bila salah pemakaian, Lagu bisa membuat kita melupakan hal-hal yang seharusnya lebih wajib diingat. Lagu bisa membuat pikiran terlena lupa mencari solusi masalah. Lagu bisa membuat hati makin tumpul terhadap rasa atau malah makin rapuh dalam suasana. Maka dari itu berhati-hatilah berurusan dengan mendengarkan lagu. Berhati-hati mulai dari lagu seperti apa yang dipilih dan seberapa penting ia untuk didengarkan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar