Laman

Selasa, Februari 14, 2012

Apakah Badan Kekar Biasanya punya Penis Kecil?

Beberapa orang temen saya gak mau diajak fitnes, dengan alasan takut "anu" nya jadi kecil. Katanya pria dengan badan berotot malah biasanya penisnya kecil. Jadi mereka khawatir (hehe udah kecil tambah kecil). Bener gak sih alasan gak jelas ini? Bagaimana mereka tau? Fakta atau mitos? Ato malah emang cuma males aja? Apakah badan kekar biasanyan punya penis kecil? Aneh. Dan mulailah bergoogling....



Penurunan testosteron karena obesitas dan injeksi steroid
Pada kegemukan terjadi peningkatan kadar hormon estrogen dan penurunan kadar testosteron. Begitu juga jika disuntik testosteron dari luar. Nah inilah yang biasanya terjadi pada binaragawan atau L-Men wan yang tidak sabar membentuk otot biar kekar. Suntikan testosteron dapat menyebabkan peningkatan kecepatan pembentukan otot (efek anabolik otot) jadi cepet besar. Tetapi efeknya malah terjadi mengecilnya testis (atrofi testis) yang menyebabkan penurunan kadar testosteron internal dan ketidaksuburan (infertilitas)

Penurunan testosteron dapat terjadi pada overtraining
Peningkatan testosteron terjadi pada pria setelah olahraga beban. Tetapi, kalau olahraga yang dilakukan melampaui batas maka dapat menyebabkan penurunan kadar testosteron

Testosteron memelihara fungsi ereksi dan perkembangan penis
Testosteron mempunyai efek memelihara jaringan erektil dan tunica albuginea agar tetap sehat.. Jaringan erektil dan tunica albuginea berperan penting dalam optimalnya ereksi. Kalau ada penurunan testosteron jangka lama maka kedua hal tersebut juga terganggu. Akibatnya ereksi menjadi tidak maksimal, penis juga tidak membesar maksimal.

Lalu Kesimpulanya apa!!!??
Mengecilnya testis plus penis dapat disebabkan penurunan kadar testosteron. Fitness atau gym itu bagus, malah dapat meingkatkan kadar testosteron, asal sesuai dosis (tidak overtraining) dan tidak pake suntikan macem-macem. Penis memang dapat mengecil jika seorang fitness-man atau binargawan memakai tambahan steroid dari luar yang biasanya suntikan (misal sustanon). Jadi, sangat salah jika mengeneralisasi orang yang fitness, kekar atau seorang binaragawan itu penisnya kecil. Mungkin aja "tampak"nya jadi relatif lebih kecil karena berada di antara otot2nya yang makin besar jadi bukan bener2 mengecil...

Humm mg2 gak salah ambil kesimpulan ya hehehe...

Sumber Lain Yahoo

Senin, Februari 13, 2012

Fase Respon Seksual Pria

Respon genital pria terhadap stimulasi atau rangsang dapat diamati dari perubahan pada penis dan skrotum. Seperti pada wanita, fase respon seksual pria terbagi menjadi 4 fase (menurut Master's and Johnson's) yang berurutan dan berlanjut jika rangsangnya memadai yaitu fase eksitemen, fase plateu, fase orgasme dan fase resolusi.



Fase Eksitemen dan Fase Plateu
Fase Eksitemen penis yang flacid (lemah, lemas, tidak ereksi) terisi oleh darah yang terjebak pada jaringan erektil penis sehingga menjadi membesar bertahap. Stimulus berlanjut dan cukup intensitasnya akan membuat penis dari partial erection (membesar tapi belum maksimal) sampai full erection (membesar maksimal dan mengeras). Skrotum menjadi menegang, menebal dan mendekati tubuh sehingga testis didalamnya juga terelevasi. Fase Plateu ditandai warna glans penis yang menjadi lebih gelap (merah tua atau keunguan), terjadi sekresi kelenjar Cowper (bulbouretralis) yang ditandai keluarnya cairan bening (madzi). Kelenjar prostat membesar dan skrotum semakin menebal.


Fase Orgasme dan Fase Resolusi
Jika stimulasi berlanjut maka terjadilah Fase Orgasme yang ditandai kontraksi otot-otot di sekitar genitalia, kelenjar dan otot-otot dinding saluran. Secara lebih detail pada fase ini terjadi kontraksi pada penis, uretra, anal spincter, vesikula seminalis, kelenjar prostat, otot sphincter vesica urinaria interna dan vasdeferens. Fase ini biasanya disertai proses ejakulasi yaitu keluarnya cairan semen (ejakulat) yang terdiri dari sperma dari testis dan cairan dari sekresi kelenjar vesicula seminalis, prostat dan bulbouretralis. Apabila terjadi orgasme makan akan diikuti oleh Fase Resolusi yang ditandai hilangnya ereksi sehingga penis mengecil dan melemasnya skrotum. Intinya adalah kembalinya organ genital seperti kondisi tidak ada stimulasi.

Fase Respon Seksual pada Wanita

Respon seksual pada wanita adalah perubahan yang terjadi pada tubuh wanita, bisa eksternal dan internal genital, sebagai respon adanya stimulasi atau rangsangan seks.

Respon Organ Seksual Eksternal
Tahapan respon terhadap stimulasi seks pada organ seksual eksternal dapat diamati dari perubahan clitoris, labia mayora dan minora serta sekresi kelenjar Bartholini. Fase eksitemen: cliroris akan memanjang dan membesar (membengkak), labia minora akan melebar keluar, labia mayora akan menjadi melebar menjauhi lubang vagina. Fase Plateu: Clitoris akan tertarik ke belakang, labio minora berwarna merah terang dan membengkak. Kelenjar Bartholini akan mensekresikan cairan. Fase Orgasme: Clitoris tetap tertarik ke dalam, masih sama seperti fase plateu. Fase Resolusi: Clitoris akan mengecil seperti saat tidak terangsang, begitu pula dengan labia minora dan mayora.



Respon Organ Seksual Internal

Tahapan respon terhadap stimulasi seks pada organ seksual internal dapat diamati dari perubahan pada vagina dan uterus. Fase Eksitemen: Vagina membasah karena ada proses lubrikasi (transudasi cairan dari pembuluh darah). Uterus terangkat ke arah atas (superior). Fase Plateau: 1/3 luar vagina mengalami bentuk orgasmik (menebal), rongga 2/3 dalam vagina melebar dan membesar. Uterus telah terangkat sepenuhnya. Fase Orgasme: Pada 1/3 luar vagina terjadi kontraksi ritmis, uterus juga berkontraksi, Otot spincter ani (otot di sekitar anus) akan berkontraksi. Fase Resolusi: Vagina dan uterus berangsur-angsur kembali ke posisi dan kondisi tenang seperti biasa.



Selasa, Februari 07, 2012

My Experimental Food: Kacang Hijau Kuah

Sebagai anak kost, walau usia sudah bukan anak-anak lagi, saya suka bereksperimen dengan memasak makanan sendiri. Kali ini tentang kacang hijau kuah, ya sebenarnya kacang hijau yang direbus lalu diberi kuah. Ternyata rasa kuah menentukan rasa kacang hijau. Kacang hijau pun dapat dimakan sebagai penghangat saat kedinginan atau penyegar saat kepanasan. Daripada beli di warung burjo 24 jam yang kadang sudah berkali-kali dipanaskan. Lebih baik rebus sendiri yang lebih terjamin dan lebih sehat. Kuahnya pun gak perlu repot… cukup beli heheh…


Kacang Hijau camilan kaya gizi

Kacang hijau merupakan sumber karbohidrat dan protein nabati. Dalam kacang terkadung vitamin dan mineral yang berguna untuk metabolisme tubuh. Tambahan lagi kacang hijau kaya akan serat, sehingga bagus untuk pencernaan. Saat ini sudah ada susu kacang hijau, namun masih mahal menurut saya. Jadi lebih baik merebus sendiri. Kacang hijau biasanya saya beli merek Tanny dalam kemasan 250 gram seharga 7000 rupiah

Kacang Hijau Kuah Nutrisari

Ya terpaksalah sebut merek. Pertama 125 gram kacang hijau direbus dalam 250 ml air, sampai tepat sebelum merekah (jadi masih berbentuk bullet utuh). Setelah matang diamkan sampai dingin atau kalau tidak sabar tiriskan dan diberi air putih. Tambahkan ½ sachet nutrisari rasa jeruk, atau sesuai selera. Dan Kacang hijau dingin kuah jeruk bisa dinikmati. Labih nikmat lagi kalau ditambah es.

Kacang Hijau Kuah Jahe

Kacang hijau 125 gram direbus sampai merekah. Lalu ke selagi masih hangat tambahkan 1 sachet jahe instan. Nah kalo yang ini lebih enak dimakan saat masih anget.

Sumber: Kacang Ijo

Tinjauan Hasil Analisis Semen Normal Secara Makroskopis

Semen atau sperma?

Semen adalah cairan putih atau abu-abu yang dikeluarkan dari uretra pada saat ejakulasi. Lalu apa beda dengan sperma? Sperma terdapat atau bagian dari semen disamping cairan-cairan lainya. Sering kali penyebutan ini manjadi rancu, menyebut sperma tapi yang dimaksud ya semen itu tadi. Mungkin sebagai majas pars pro toto ya (penyebutan sebagian sebagai wakil semuanya)..

Kuantitas dan kualitas penting sekali dalam fungsi reproduksi. Pada semen yang baik, sperma akan dapat survive, berenang dan akhirnya mencapai sel ovum di saluran reproduksi wanita. Sperma dan ovum akan bersatu dalam suatu proses yang disebut fertilisasi (pembuahan) membentuk zygot. Zygot inilah calon individu baru yang mewarisi setengah sifat ayah dan setengah sifat ibu.

Nah bagaimanakah ciri cairan semen yang baik? Kadang kala dalam evaluasi kesuburan diperiksa kuantitas dan kualitas semen dengan analisis semen. Semen yang ditampung dalam wadah akan dilihat dan diperiksa secara makroskopik dahulu dengan pengamatan mata telanjang. Nah bagaimanakah semen normal secara makroskopis?

Proses Semen Menjadi Encer (Liquefaction)

Banyak yang salah kaprah mengenai sperma encer (lebih tepatnya semen encer). Perlu dilihat dahulu apakah terjadi ketika ejakulasi atau setelahnya. Saat keluar melalui ejakulasi, jika segera diamati maka semen tampak kental dengan bagian yang menjendal (semisolid coagulated mass). Setelah beberpa menit dalam suhu ruang, semen mulai menjadi lebih encer. Proses ini disebut liquefaction yang terjadi komplet kira-kira setelah 15-60 menit. Semen menjadi lebih homogen, dan encer (watery). Mengapa semen perlu menjadi encer?Kalau tetap kental maka sperma akan susah bergerak. Sperma dapat bergerak dalam suasana cairan semen yang lebih encer.

Warna Semen Putih Abu-abu

Semen yang normal dan telah mengalami proses liquefaction akan bersifat homogen, berwarna putih abu-abu. Kemungkinan akan tampak lebih bening (less opaque) bila konsentrasi sperma sangat rendah. Warna semen yang merah kecoklatan menunjukan adanya sel darah (hemospermia). Semen dapat berwarna kuning pada pria dengan sakit kuning (jaundice) atau minum vitamin dan obat tertentu,

Volume Semen

Volume cairan ejakulat (semen) terutama berasal dari cairan vesikula seminalis (60%) dan kelenjar prostat (15%), sebagian kecil dari kelenjar bulbouretralis dan epididimidis. Volume semen yang normal minimal adalah lebih dari 2 ml dengan rentang 2-5 ml. Voume semen yang rendah bisa mengindikasikan sumbatan saluran ejakulasi, gangguan vesikula seminalis, ejakulasi retrograde (retrograde ejaculation) atau kekurangan hormone androgen. Volume semen yang terlalu banyak dapat menunjukan eksudasi aktif yang terjadi pada kelenjar yang mengalami peradangan (inflamasi).

Minggu, Februari 05, 2012

Tipe Tubuh Manusia, Gemuk, Berotot atau Kurus?

Bentuk tubuh manusia ternyata terbagi menjadi 3 tipe dasar (somatotype) yaitu tipe endomorh, mesomorph dan ektomorph. Biasanya tipe tubuh menrupakan kombinasi dari 3 kecenderungan ini dan pada tiap orang berbeda-beda komposisinya. Tipe tubuh merupakan gambaran interaksi faktor genetik dan lingkungan yang terjadi pada tubuh seseorang.





Pengaruh Faktor Genetik
Gen adalah pembawa sifat dalam diri setiap orang yang diturunkan dari kedua orangtuanya. Gen ini ada dalam setiap sel tubuh dan terkait fungsinya. Misalnya orangtua keriting maka anaknya membawa gen keriting . Gen pembawa sifat lainnya misalnya gen botak, gen gemuk, gen kurus, gen kulit coklat, gen tinggi dan sebagainya. Walaupun ada gen yang tidak termanifestasi dalam tubuh manusia tersebut jadi hanya sebagai pembawa gen saja (carrier). Gen ini adalah modal dan penentu karakter dan sifat tubuh, termasuk tipe bentuk tubuh (bodyshape) termasuk tipe gemuk atau kurus atau tengah-tengah (biasanya berotot).

Pengaruh Faktor Lingkungan
Berbeda dengan faktor gen yang merupakan sifat yang telah ada dalam diri setiap orang. Kalau faktor lingkungan, adalah apa-apa yang mempu mempengaruhi tubuh. Misalnya faktor makanan, nutrisi, olahraga dan kebiasaan hidup akan berefek terhadap tubu termasuk tipe tubuh. Suka makan, jarang berolahraga, suka olehraga jenis tertentu? Tentu mempunyai efek terhadap tubuh. Misal kalau suka olahraga lari maraton tentu tubuhnya tidak seberotot orang yang rajin fitnes/gym.



Interaksi Genetik & Lingkungan
Orang yang kurus bila olahraga membentuk otot tentu saja bisa menjadi berotot, atau kalau makan banyak bisa menjadi gemuk. Walaupun tidak semudah jika mempunyai gen yang mempengaruhi tipe tubuh. Mengapa? Modal genetik yang berbeda membuat tubuh berspon beda juga terhadap lingkungan (misal olahraga, nutrisi dan sebagainya). Yang jelas tipe tubuh bisa berubah/bergeser misalnya dari kurus (ektomorf) menjadi berotot (cenderung endomorf). Adakah contohnya? Ini nemu foto sebelum olahraga dan sesudah olahraga.



So yang dulu cenderung ektomorf karena faktor olahraga atau makan bisa jadi cenderung ke arah mesomorf.

Contoh Kasus
Nah berikut ini yang sering terjadi mengenai pergeseran tipe tubuh. Ada yang susah bergeser ada yang sulit bergeser. Sudah makan banyak tetapi tetap, makan sedikit tetap gemuk, ato udah
rajin fitnes tapi segitu-segitu aja. Hal ini kembali ke faktor genetik dan lingkungan tadi. Misal stimulasi lingkungan yang sama (misal olahraga) akan berbeda efek pada orang yang mempunyai gen ke arah endomorp atau ektormoph atau mesomorph.



Dan berotot pun juga kadang tidak mengubah penampakan tubuh (bodyshape) secara umum. Hasil akhir dari olahraga pembentukan otot pun juga ternyata bisa berbeda sesuai dengan tipe tubuh. So yang memang olahraga tertentu seperti binaraga lebih cocok pada orang dengan tipe mesomorf karena lebih mudah terbentuk dan V-shape istilahnya. Kenapa? Karena walaupun komposisi lemak dan otot bisa diubah namun ada hal hal yang tidak bisa diubah dengan olahraga. Misalnya rangka (tulang) yang menentukan lebar bahu, tingga badan dan lebar panggul. Tulang, berhenti tumbuh memanjang setelah usia tertentu.

Ah nevermin, apapun tipe tubuh gak masalah, yang penting sehat :D

Sumber: Get This Ripped, Fitwhey

Efek Samping Suntikan atau Injeksi Testosteron

Androgen (testosteron), merupakan jenis hormon steroid yang seringkali disalahgunakan dalam dunia olahraga. Penyalahgunaan artinya menambahkan suplemen hormon dari luar tanpa adanya indikasi medis. Pengguna umumnya adalah pada jenis olahraga seperti binaraga atau fitness untuk membentuk tubuh berotot (body building). Testosteron berefek memacu pembentukan otot pada pria (muscle anabolic) sehingga otot lebih cepat besar. Para olahragawan yang tidak sabar dengan proses alami banyak yang memutuskan mencoba menggunakan tambahan testosteron dari luar. Biasanya bentuk tambahan itu adalah suntikan atau injeksi testosteron (misal sustenon), yang lebih efektif daripada lewat obat minum.



Efek jangka pendek memang terbukti bahwa suntikan testosteron meningkatkan massa otot secara signifikan. Akan tetapi, efek samping suntikan testosteron jangka panjanglah yang sangat menakutkan. Apakah itu?



So, bagi yang sedang berpikir-pikir akan melakukan tambahan testosteron melalui suntikan testosteron, sebaiknya batalkan saja. Risikonya lebih besar dan berjangka lama daripada sebuah "penampakan" yang berotot dan perkasa. Apalah artinya tampilan luar kalau dalamnya "remuk"? Walaupun ada regimen-regimen pemberian testosteron yang katanya tidak lagi berefek samping, atau ada yang bisa mem"wash-out" efek samping testosteron, saya ndak percaya bisa secara total. Kecuali ada yang berani menjamin :D

Satu lagi, sekali mencoba dan melihat efek steroid terhadap pembentukan otot... susah untuk berhenti aka kecanduan (steroid addiction)

Sumber: ESPN
Anabolic Steroid

Jumat, Februari 03, 2012

Fungsi dan Efek Testosteron

Hormon Testosteron pada pria sebenarnya sudah berfungsi sejak lahir yaitu penentuan jenis kelamin saat dalam kandungan dan proses turunnya testis (descendensus testis) dari rongga abdomen ke skrotum. Selanjutnya, hormon ini memegang peranan penting dalam kekhasan struktur dan metabolisme tubuh pada pria. Fungsi dan efek testosteron paling mudah diamati saat usia pubertas, ketika terjadi berbagai perubahan tubuh pria karena peningkatan kadar hormon.

Perkembangan organ seksual pria
Testosteron menyebabkan bertambahnya ukuran penis, skrotum dan testis bahkan sampai delapan kali lebih besar. Pertumbuhan dan perkembangan ini terjadi pada usia sebelum 20 tahun.


Distribusi rambut tubuh
Testosteron menyebabkan tumbuhnya rambut pubis, pola rambut dari pubis ke atas sampai pusat (umbilikus), rambut di wajah, dada dan bagian lain tubuh seperti punggung (jarang). Testosteron juga menyebabkan rambut yang tumbuh di berbagai bagian tubuh menjadi lebih tebal (prolific).

Kebotakan Pria
Testosteron menghambat pertumbuhan rambut pada puncak kepala. Kadar testosteron yang tinggi menyebabkan kebotakan khas pria (androgenetic alopecia). Mengapa tidak semua pria botak? Hal ini disebabkan terjadinya kebotakan khas pria dipengaruhi oleh adanya 2 faktor utama yaitu faktor genetik kebotakan dan tingginya kadar testosteron.

Perubahan suara
Ketika usia pubertas, terjadi hipertrofi mukosa laring dan penebalan laring. Suara pada awalnya akan terdengar "pecah" karena transisi dari anak-anak, namun kemudian akan berubah stabil menjadi suara pria dewasa.



Penebalan kulit dan timbulnya jerawat
Testosteron menyebabkan penebalan kulit dan peningkatan sekresi kelenjar lemak yang berkontribusi terhadap munculnya jerawat. Hal ini terutama terjadi di awal usia puber. Setelah beberapa tahun terpapar tingginya testosteron, kulit akan beradaptasi sehingga tidak lagi banyak jerawat pada usia dewasa.



Peningkatan pembentukan protein tubuh dan pembentukan otot
Testosteron akan meningkatkan pembentukan protein struktural tubuh di berbagai bagian tubuh pria termasuk laring dan jaringan otot. Penambahan massa otot ini sangat signifikan sehingga pada laki-laki mengandung 50% lebih banyak otot tubuh dibanding wanita. Efek peningkatan sintesis otot ini membuat testosteron banyak disalahgunakan oleh atlet untuk meningkatkan kekuatan dan penampilan otot. Efek jangka panjanglah yang seringkali berdampak negatif.

Peningkatan matriks tulang dan retensi kalsium
Tetosteron dengan efek anaboliknya meningkatkan deposisi kalsium di tulang dan meningkatkan ukuran matriks tulang. Hal ini menyebabkan peningkatan massa dan ukuran tulang termasuk tulang vertevra dan tungkai. Sesuatu yang dapat dilihat dengan mudah yaitu pertambahan tinggi tubuh dan pembentukan panggul khas pria. Walaupun begitu testosteron juga meningkatkan kecepatan penutupan epifisis tulang. Hal ini akan membatasi pertumbuhan memanjang dari tulang. Jadi ada 2 hal penting efek testosteron terhadap tinggi badan yaitu percepatan dan juga pembatasan memanjangnya tulang.

Peningkatan Metabolisme Basal
Usia puber dan dewasa muda, testosteron yang diproduksi testis membuat metabolisme basal tubuh lebih tinggi sampai 5-10% daripada bila testis tidak aktif. Peningkatan ini berari aktivitas sel yang lebih tinggi yang lebih banyak membutuhkan energi.

Peningkatan sel darah merah'hemoglobin
Testosteron berefek menstimulasi pembentukan sel darah merah yang mengandung hemoglobin sehingga pada pria kadar hemoglobin akan lebih tinggi dari wanita. Hal ini diduga cenderung secara tidak langsung via peningkatan kecepatan metabolisme tubuh daripada efek langsung testosteron di sumsum tulang.

Peningkatan volume cairan tubuh
Pada usia pubertas terjadi peningkatan komposisi cairan darah dan ekstraseluler sampai 5-10% dibanding sebelumnya. Testosteron mempunyai efek retensi natrium dan air di tubulus ginjal, walaupun secara penelitian efeknya hanya kecil.

Produksi Hormon Androgen Pria dan Wanita

Androgen adalah istilah bagi setiap hormon steroid yang memiliki efek maskulinisasi. Androgen dihasilkan di berbagai tempat di tubuh tapi paling banyak adalah di testis. Pada pria rerata kadar hormon androgen harian sekitar 6-8 mg/dL sedangkan pada wanita lebih sedikit yaitu 0,5 mg/dL.
Androgen: A male sex hormone that promotes the development and maintenance of the male sex characteristics. The major androgen is testosterone. (MedTerm)

Androgen (AN-dro-jen) Testosterone or a related steroid hormone. Stimulates somatic changes at puberty in both sexes, adult libido in both sexes, development of male anatomy in the fetus and adolescent, and spermatogenesis. (Saladin)
Testis adalah penghasil androgen utama yaitu testosteron
Testis menghasilkan hormon androgen yang terdiri dari testosteron, dehidrotestosteron dan andronesdion. Jumlah testosteron paling banyak sehingga testosteron menjadi hormon androgen yang paling utama. Testosteron termasuk hormon steroid yang pembentukannya membutuhkan substrat kolesterol. Asupan lemak yang cukup berperan dalam sintesis testosteron yang memadai. Testosteron dibentuk oleh sel interstitial Lyedig di dalam testis.



Selain di testis androgen juga diproduksi di kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal (zona retikularis) menghasilkan setidaknya 5 hormon androgen yaitu dehydroepiandrosterone sulphate (DHEAS), dehydroepiandrosterone (DHEA), androstenedione (A), testosterone (T), dan dihydrotestosterone. Paling tinggi kadarnya terutama dehidroepiandrosteron sulphate dan dehidroepiandrosteron (DHEA). Pada target sel setelah keluar dari adrenal, DHEA diubah menjadi testosteron yang mempunyai efek maskulinisasi yang lebih poten. Hormon androgen adrenal mempunyai sedikit efek maskulinisasi bagi tubuh yaitu kurang dari 5 % pada pria dewasa. Pada wanita, walaupun sedikit adrogen adrenal merupakan sumber utama yang mensuplai 50% kebutuhan androgen tubuh.

Androgen wanita terutama dihasilkan kelenjar adrenal
Tubuh wanita juga mensintesis androgen, karena tidak punya testis, androgen terutama dihasilkan pada kelenjar adrenal. Androgen yuang dihasilkan mempunyai efek maskulilinisasi yang meinimal misalnya merangsang pertumbuhan rambut pubis dan ketiak. Ovarium juga menghasilkan androgen walaupun dalam jumlah yang sangat sedikit. Pada sel target, androgen akan diubah menjadi testosteon yang lebih mempunyai efek maskulinisasi.



Androgen meningkat kadarnya saat pubertas
Androgen kadarnya meningkat saat pubertas baik pada pria dan wanita yang menstimulasi tumbuhnya rambut pubis dan peningkatan libido (hasrat seksual). Pada saat puber, testis semakin banyak menghasilkan hormon testosteron. Pada wanita selain androgen, hormon yang sangat meningkat karena aktivnya ovarium adalah estrogen.

Source: Androgen in Women

Rabu, Februari 01, 2012

Memahami Cara Penularan Konjungtivitis, Beleken, Mata Merah karena Infeksi Bakteri

Konjunctivitis adalah peradangan pada konjungtiva yaitu selaput luar mata yang membungkus mata bagian depan (konjuctiva bulbaris) dan bagian kelopak mata (konjuctiva palpebralis). Dalam bahasa jawa disebut juga dengan istilah mata beleken karena bertambah banyaknya kotoran mata (jawa:blobok). Penyakit peradangan konjungtiva disebut konjungtivitis. Penyebab peradangan ini diantaranya berupa infeksi virus dan bakteri, trauma mekanis (kelilipan, kemasukan debu)



Gejala dan Tanda
Konjungtivitis secara umum ditandai dengan bagian putih mata menjadi berwarna merah karena terjadi pelebaran pembuluh darah. Mata bisa terasa nyeri atau gatal sehingga banyak yang tidak dapat menahan diri untuk mengucek atau menggaruk mata. Yang jelas pada konjunctivitis murni yang belum komplikasi tidak akan terjadi kekaburan penglihatan. Mata dapat mengeluarkan sekret yang purulen (kuning kental, blobok) atau mukus (nrocos, putih kental). Sekret atau kotoran mata yang berlebihan dan berwarna kuning kental menunjukan infeksi bakteri. Bila karena alergi atau virus biasanya sekret yang berlebihan tidak berwarna kuning atau kehijauan.

Penularan Konjungtivitis Bakterial
Bakteri terdapat pada sekret mata dan dapat menular melalui kontak langsung atau tidak langsung, misalnya lewat tissue atau barang yang terkontaminasi sekret. Penderita harus berusaha agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain. Begitu juga orang yang berinteraksi dengannya, harus mengetahui cara-cara penularan konjungtivitis sehingga bisa melindungi diri.

Memakai kacamata
Hal yang paling umum adalah penderita memakai kacamata. Hal ini logis bila ditakutkan gerakan mengedip dapat menyebabkan percikan sekret yang akan menulari orang lain. Kacamata juga mencegah iritasi mata lebih lanjut karena hembusan angin.

Memakai masker
Hal yang jarang disadari adalah bahwa penularan konjungtivitis bakterial bisa lewat percikan ludah atau bersin yang terkontaminasi bakteri dari sekret mata. Mengapa hal ini terjadi? Karena terdapat saluran yang menghubungkan antara rongga mata dengan rongga hidung, sedangkan rongga hidung juga berhubungan dengan rongga mulut. Bila sekret mata yang mengandung banyak bakteri mengalir juga ke hidung dan mulut maka penularan juga terjadi saat mata seseorang terkena percikan ludah saat berbicara atau saat penderita bersin.

Jangan mengucek atau menyentuh mata
Penderita atau bahkan orang sehat disarankan tidak menyentuh atau mengucek mata dengan jari tangan. Kedua hal ini dapat meningkatkan risiko iritasi dan juga kontaminasi tangan terhadap bakteri. Bila tangan menyentuh atau memegang benda-benda lain maka bbakteri juga akan berpindah ke tempat tersebut. Misalnya saja penderita setelah mengucek mata bersalaman dengan seseorang, maka orang tersebut tangannya akan terkontaminasi. Jika dia menyentuh mata sendiri dengan tangan maka bakteri bisa berpindah dan akhirnya tertular.

Rata Tengah

Membersihakan sekret dengan cara yang benar

Membersihkan sekret mata atau blobok dengan cara yang benar yaitu dengan tissu yang bersih Tissu bisa dibasahi dengan air matang agar lebih mudah menyapus sekret. Yang terpenting tissu langsung dibuang ke tempat sampah atau dikumpulkan di tempat yang aman karena sudah terkontaminasi. Prinsipnya adalah jangan membersihkan blobok dengan jari tangan secara langsung dan segera mencuci tangan jika diduga terkena sekret mata. Hal ini adalah tindakan pencegahan penularan konjungtivitis ke orang lain.

Pada umumnya konjungtivitis bakterial memerlukan obat antibiotik salep mata, tetes mata atau kombinasi dengan diminum. Terkadang dokter juga memberikan obat antiradang dan antinyeri. Yang perlu dicatat bahwa tidak semua mata merah adalah konjungtivitos, penyakit lain misalnya glukoma akut juga bergejala mata merah.