Laman

Selasa, Februari 07, 2012

Tinjauan Hasil Analisis Semen Normal Secara Makroskopis

Semen atau sperma?

Semen adalah cairan putih atau abu-abu yang dikeluarkan dari uretra pada saat ejakulasi. Lalu apa beda dengan sperma? Sperma terdapat atau bagian dari semen disamping cairan-cairan lainya. Sering kali penyebutan ini manjadi rancu, menyebut sperma tapi yang dimaksud ya semen itu tadi. Mungkin sebagai majas pars pro toto ya (penyebutan sebagian sebagai wakil semuanya)..

Kuantitas dan kualitas penting sekali dalam fungsi reproduksi. Pada semen yang baik, sperma akan dapat survive, berenang dan akhirnya mencapai sel ovum di saluran reproduksi wanita. Sperma dan ovum akan bersatu dalam suatu proses yang disebut fertilisasi (pembuahan) membentuk zygot. Zygot inilah calon individu baru yang mewarisi setengah sifat ayah dan setengah sifat ibu.

Nah bagaimanakah ciri cairan semen yang baik? Kadang kala dalam evaluasi kesuburan diperiksa kuantitas dan kualitas semen dengan analisis semen. Semen yang ditampung dalam wadah akan dilihat dan diperiksa secara makroskopik dahulu dengan pengamatan mata telanjang. Nah bagaimanakah semen normal secara makroskopis?

Proses Semen Menjadi Encer (Liquefaction)

Banyak yang salah kaprah mengenai sperma encer (lebih tepatnya semen encer). Perlu dilihat dahulu apakah terjadi ketika ejakulasi atau setelahnya. Saat keluar melalui ejakulasi, jika segera diamati maka semen tampak kental dengan bagian yang menjendal (semisolid coagulated mass). Setelah beberpa menit dalam suhu ruang, semen mulai menjadi lebih encer. Proses ini disebut liquefaction yang terjadi komplet kira-kira setelah 15-60 menit. Semen menjadi lebih homogen, dan encer (watery). Mengapa semen perlu menjadi encer?Kalau tetap kental maka sperma akan susah bergerak. Sperma dapat bergerak dalam suasana cairan semen yang lebih encer.

Warna Semen Putih Abu-abu

Semen yang normal dan telah mengalami proses liquefaction akan bersifat homogen, berwarna putih abu-abu. Kemungkinan akan tampak lebih bening (less opaque) bila konsentrasi sperma sangat rendah. Warna semen yang merah kecoklatan menunjukan adanya sel darah (hemospermia). Semen dapat berwarna kuning pada pria dengan sakit kuning (jaundice) atau minum vitamin dan obat tertentu,

Volume Semen

Volume cairan ejakulat (semen) terutama berasal dari cairan vesikula seminalis (60%) dan kelenjar prostat (15%), sebagian kecil dari kelenjar bulbouretralis dan epididimidis. Volume semen yang normal minimal adalah lebih dari 2 ml dengan rentang 2-5 ml. Voume semen yang rendah bisa mengindikasikan sumbatan saluran ejakulasi, gangguan vesikula seminalis, ejakulasi retrograde (retrograde ejaculation) atau kekurangan hormone androgen. Volume semen yang terlalu banyak dapat menunjukan eksudasi aktif yang terjadi pada kelenjar yang mengalami peradangan (inflamasi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar