Laman

Rabu, Februari 01, 2012

Memahami Cara Penularan Konjungtivitis, Beleken, Mata Merah karena Infeksi Bakteri

Konjunctivitis adalah peradangan pada konjungtiva yaitu selaput luar mata yang membungkus mata bagian depan (konjuctiva bulbaris) dan bagian kelopak mata (konjuctiva palpebralis). Dalam bahasa jawa disebut juga dengan istilah mata beleken karena bertambah banyaknya kotoran mata (jawa:blobok). Penyakit peradangan konjungtiva disebut konjungtivitis. Penyebab peradangan ini diantaranya berupa infeksi virus dan bakteri, trauma mekanis (kelilipan, kemasukan debu)



Gejala dan Tanda
Konjungtivitis secara umum ditandai dengan bagian putih mata menjadi berwarna merah karena terjadi pelebaran pembuluh darah. Mata bisa terasa nyeri atau gatal sehingga banyak yang tidak dapat menahan diri untuk mengucek atau menggaruk mata. Yang jelas pada konjunctivitis murni yang belum komplikasi tidak akan terjadi kekaburan penglihatan. Mata dapat mengeluarkan sekret yang purulen (kuning kental, blobok) atau mukus (nrocos, putih kental). Sekret atau kotoran mata yang berlebihan dan berwarna kuning kental menunjukan infeksi bakteri. Bila karena alergi atau virus biasanya sekret yang berlebihan tidak berwarna kuning atau kehijauan.

Penularan Konjungtivitis Bakterial
Bakteri terdapat pada sekret mata dan dapat menular melalui kontak langsung atau tidak langsung, misalnya lewat tissue atau barang yang terkontaminasi sekret. Penderita harus berusaha agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain. Begitu juga orang yang berinteraksi dengannya, harus mengetahui cara-cara penularan konjungtivitis sehingga bisa melindungi diri.

Memakai kacamata
Hal yang paling umum adalah penderita memakai kacamata. Hal ini logis bila ditakutkan gerakan mengedip dapat menyebabkan percikan sekret yang akan menulari orang lain. Kacamata juga mencegah iritasi mata lebih lanjut karena hembusan angin.

Memakai masker
Hal yang jarang disadari adalah bahwa penularan konjungtivitis bakterial bisa lewat percikan ludah atau bersin yang terkontaminasi bakteri dari sekret mata. Mengapa hal ini terjadi? Karena terdapat saluran yang menghubungkan antara rongga mata dengan rongga hidung, sedangkan rongga hidung juga berhubungan dengan rongga mulut. Bila sekret mata yang mengandung banyak bakteri mengalir juga ke hidung dan mulut maka penularan juga terjadi saat mata seseorang terkena percikan ludah saat berbicara atau saat penderita bersin.

Jangan mengucek atau menyentuh mata
Penderita atau bahkan orang sehat disarankan tidak menyentuh atau mengucek mata dengan jari tangan. Kedua hal ini dapat meningkatkan risiko iritasi dan juga kontaminasi tangan terhadap bakteri. Bila tangan menyentuh atau memegang benda-benda lain maka bbakteri juga akan berpindah ke tempat tersebut. Misalnya saja penderita setelah mengucek mata bersalaman dengan seseorang, maka orang tersebut tangannya akan terkontaminasi. Jika dia menyentuh mata sendiri dengan tangan maka bakteri bisa berpindah dan akhirnya tertular.

Rata Tengah

Membersihakan sekret dengan cara yang benar

Membersihkan sekret mata atau blobok dengan cara yang benar yaitu dengan tissu yang bersih Tissu bisa dibasahi dengan air matang agar lebih mudah menyapus sekret. Yang terpenting tissu langsung dibuang ke tempat sampah atau dikumpulkan di tempat yang aman karena sudah terkontaminasi. Prinsipnya adalah jangan membersihkan blobok dengan jari tangan secara langsung dan segera mencuci tangan jika diduga terkena sekret mata. Hal ini adalah tindakan pencegahan penularan konjungtivitis ke orang lain.

Pada umumnya konjungtivitis bakterial memerlukan obat antibiotik salep mata, tetes mata atau kombinasi dengan diminum. Terkadang dokter juga memberikan obat antiradang dan antinyeri. Yang perlu dicatat bahwa tidak semua mata merah adalah konjungtivitos, penyakit lain misalnya glukoma akut juga bergejala mata merah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar