Laman

Senin, Juni 14, 2010

Artis yang indah....

"Kita tidak bisa melihat keindahan pribadi, dari keindahan rupa, tetapi kita bisa melihat keindahan hati, dari keindahan perilaku"

Kalimat indah itu kubaca di buku teman kosku, buku karya A. Mustofa Bisri, "Mencari Bening Mata Air". Terbaca di saat semua heboh dalam gegap gempita video tak layak para artis yang tentu saja, indah secara rupa ( sambil melupakan Century, melupakan lapindo. melupakan Palestine. Ahh betapa mudah teralihkan). Ya, kalimat itu mengingatkanku. Betapa masih juga terpengaruh pada rupa, dalam melihat dan menyikapi sesuatu.

Artis, adalah orang seni. Ia adalah orang yang bekerja dalam keindahan relatif bagi dirinya dan orang lain. Keindahan itu bisa dalam bentuk rupa dan karya. Rupa sebagai bentuk keindahan mereka sendiri, rupa dalam bentuk yang mereka ciptakan. Rupa saat mereka menjalankan profesi mereka, saat mereka berakting, menjadi MC, duta lingkungan, duta green earth dsb.

Perilaku adalah "rupa" sejati. "Rupa" yang lebih dari sekedar bentuk fisik."Rupa" ini adalah apa yang ada dalam hati mereka tampilkan sebagai manusia bebas sebelum menjalani profesi mereka. "Rupa" yang indah saat seorang artis menjaga kehormatan saat dalam perannya sebagai manusia "biasa'. Saat di dalam perannya menjadi teman, anak, orangtua, suami atau istri. "Rupa" dimana orang akan menilainya sebagai manusia yang utuh. Manusia dalam wujud manusia.

Artis yang indah hatinya tidak akan menerima tawaran menjadi bintang video tak layak, tidak akan menerima tawaran untuk berbuat tidak layak, bahkan tak pernah merasa layak untuk mengajak orang lain berbuat tak layak. Sungguh. Benar-benar tak layak...

Artis yang indah hatinya tidak akan menganiaya orang lain, menganiaya keluarganya, mengganggu rumah tangga orang lain, berakrab-akrab tanpa batas dengan orang yang bukan keluarganya, memakai menyimpan barang terlarang, dan bahkan membuka sesuatu yang tak layak diceritakan atau ditampilkan...

Lalu, apakah alasan "khilaf" menjadi tidak berlaku lagi? Ya, manusia adalah tempat salah dan lupa. Sebaik-baiknya orang yang berbuat salah atau dosa adalah segera bertaubat dan tidak mengulanginya. Dan manusia adalah tempat aib dan kesalahan. Bersyukurlah kita, bahwa aib-aib kita telah tertutupi oleh tirai, maka jangan dibuka sendiri atau bahkan membuka aib orang lain. Jangan lupakan usaha untuk memperbaikinya...

Lalu, apakah mereka harus kita benci? Mereka manusia, kita manusia. Manusia dengan banyak kesalahan dan lupa. Bencilah perilaku mereka, bukan orangnya. Karena mereka punya hak untuk kembali dari khilaf, menata kembali hidup, punya hak untuk dimaafkan dan diberi kesempatan untuk berubah. Dengan membenci perilakunya dan bukan orangnya, doa masih bisa keluar dari hati kita agar mereka memperbaiki diri. Siapa tahu ini adalah peringatan untuk mereka, agar berubah dan tidak tenggelam tanpa sadar hampir mencapai ke dasar...

Bagaimana jika mereka tidak mengaku, maka berlipatlah kesalahan mereka? Ohh... sudahlah. Bertanyalah pada hati dan berterimakasihlah pada rasa malu. Mengapa hati ini butuh pengakuan mereka bila sudah tahu itu perilaku yang tidak layak ditiru? Apakah dengan pengakuan segala sesuatunya lebih baik dan bermanfaat? Atau hanya memuaskan ego orang yang memaksa mereka untuk mengaku? Berterimakasihlah pada rasa malu. Karena dengan malu itu berati masih sadar berbuat tidak benar. Karena dengan rasa malu itu masih ada harapan untuk berubah. Bencilah perilakunya dan bukan orangnya. Dan semoga pengakuan, jika benar dan bila terjadi pun, adalah pada dan di tempat yang tepat dan bermanfaat.

Nafsu seperti binatang liar, yang perlu tali kekang dan pelatih yang penyayang. Yang perlu diberi arah dan tujuan agar energi yang besar itu bermanfaat.
Dan bagi yang punya kekuasaan, berbuatlah dengan tanganmu, bila tidak bisa dengan ucapanmu dan bila tak mampu pula berbuatlah dengan hatimu... agar satu perilaku ini tidak menjadi seribu...

"Seringkali berkata lebih mudah dari menjalani, tapi tak ada salahnya mengajak hati, agar menjadi indah dalam perilaku..."

CMIIW...

sumber: searching di google... :)

Kamis, Juni 10, 2010

Apakah Tanda Khas Leptospirosis?


Penyakit Leptospirosis ini gejala awalnya (1-3 hari pertama) mirip penyakit lain seperti Dengue fever atau bahkan hanya sepert flu biasa. Kalau parah dan terlambat ditangani bisa macam-macam komplikasinya. Leptospirosis dibagi menjadi satdium awal (minggu 1) dan stadium lanjut (biasanya minggu ke 2-4). Kalau perjalanan penyakit sampai parah, bisa didapatkan trias penyakit Weil yakni kegagalan ginjal, sakit kuning (menguningnya kulit yang menandakan gangguan hati) dan perdarahan (di kulit dan selaput lendir). Selain itu dapat juga terjadi radang selaput otak (meningitis) dan perdarahan di paru-paru. Kebanyakan penderita yang sakit parah memerlukan rawat inap. Mortalitas penyakit ini cukup tinggi yaitu 5%. Jadi setiap 100 penderita, 5 diantaranya meninggal (tapi aku taktau ini data dari indo or LN). Kalau dari Leaflet Dinkes Kabupaten Bantul, disebutkan kalau di Indonesia kematian akibat penyakit ini mencapai 16,45%, bahkan untuk penderita usia diatas 50 tahun kematian mencapai 50% (berarti separuh penderita meninggal). Ya istilahnya penyakit ini adalah penyakit yang perlu diperhitungkan.

Apakah itu Leptospirosis?
Adalah penyakit zoonosis (maksudnya penyakit hewan, yang bisa menjangkiti manusia, zoo). Disebabkan oleh bakteri leptospira yang dapat bertahan hidup di air tawar sekitar 1 bulan. Kalau dalam air laut, selokan dan air kemih yang tidak diencerkan, bakteri ini akan cepat mati.

Bagaimana penularanya?
Kalo bicara penularan, harus tau dulu karakter bakteri hiperaktif ini (bentuknya spiral dan dapat bergerak-gerak). Sebut saja bakteri Leptospirosis sebagai SI Lepto. Si Lepto ini ditemukan di urin hewan atau manusia penderita. Hewan atau manusia setelah terinfeksi menjadi sakit atau tetep sehat, walau dalam tubuhnya berkembang bakteri ini (disebut juga carrier/ pembawa penyakit). Hewan yang paling sering menderita adalah tikus walaupun bisa juga mengenai kuda, sapi bahkan kucing (kucing piaraan harus kenyang agar tidak nyari tikus :).

Bila tikus carrier pembawa Leptopirosis kencing di sawah. maka membuat air sawah jadi tercemar. Sebagai ilustrasi, ada seorang petani yang bekerja di sawah. Kebetulan beberapa bagian tubuhnya terdapat luka lecet. Nah hal ini mempermudah masuknya si lepto di air sawah ke tubuh petani lewat kulit yang lecet. Bahkan bakteri ini bahkan bisa masuk lewat mukosa hidung, mata dan mulut.
Si Lepto tidak langsung membuatnya mengeluh sakit namun perlu waktu sampai timbulnya gejala penyakit yang disebut onset penyakit. Jadi, setelah bakteri masuk tubuh, sekitar 3-14 hari baru timbul keluhan. Misalnya, pada petani itu gejala panas tinggi dan gejala lain baru muncul pada hari ke-4 setelah luka lecet dikulitnya terkena air sawah yang tercemar..

Jadi kalau tidak ke sawah tidak mungkin kena ya?
Bukan cuma air sawah, air kolam renang pun bila terdapat air seni tikus carier juga bisa jadi media penularan (kan ada kaporit-nya?). Tanah, makanan, minuman yang terkontaminasi  juga dapat menjadi media penularan.  Jika sering kontak dengan air yang mungkin tercemar dan hewan-hewan maka risiko terinfeksi akan meningkat. Selain itu, digigit tikus pun bisa jadi sarana penularan. Jadi, memang ada profesi yang berisiko tinggi yaitu petani, perenang, orang-orang yang sering kontak dengan hewan. Hati- hati juga pada kegiatan tertentu yang sering bersentuhan dengan air, tanah, lumpur seperti berkebun, berkemah, rafting dsb.

Apakah penyakit ini bisa diobati?
Penyakit ini bila diobati dengan antibiotik secara dini pada hari ke 1-3 timbul gejala, hasil pengobatan sangat memuaskan. Kalau pengobatan baru dimulai hari ke 4-6 maka hasilnya kurang memuaskan dan bahkan pada hari 7 atau lebih pengobatan menjadi tidak bermanfaat. Kunci keberhasilan penatalaksanaan adalah seawal mungkin terdiagnosis dan diberi obat. Obatnya antibiotik seperti penisilin, amoksisilin, atau eritromisin.

Bagaimana membedakannya dengan penyakit lain?
Pada stadium awal, gejalanya memang mirip dengan penyakit lain. Yang pelu diperhatikan adalah riwayat sebagai berikut: 
* Kontak dengan urin hewan yang terinfeksi. Bisa secara langsung atau tidak langsung, riwayat pekerjaan dan paparan terhadap air, kondisi iklim perlu dicatat
* Adanya faktor risiko lain. Misal di daerah tropis saat musim hujan, di daerah banjir
* Demam tinggi remiten. Terjadi penurunan suhu tiap harinya tetapi tidak pernah mencapai suhu normal, jadi panasnya turun naik, tetapi ketika turun belum mencapai suhu normal
* Nyeri kepala. Biasanya hebat dan timbul pada awal penyakit

* Nyeri otot. Nyeri otot eketremitas bawah terutama pada otot betis (patogmnomonis)
* Mata merah (conjunctival suffusion). Terjadi bilateral di kedua mata (patogmnomonis)
* Muscle tenderness (indonesianya apa ya?). Lokasi di otot betis dan mngkin otot paraspinal

Terutama yang cukup khas adalah kedua mata merah tanpa sekret berlebih (konjungtivitis bilateral), dan nyeri otot pada ektremitas bawah (terutama otot betis). Jadi pasien demam dengan adanya 2 gejala khas ini, perlu dipertimbangkan kemungkinan diagnosis/penelusuran Leptospirosis, dan memulai terapi antibiotik.

Bagaimana hasil pemeriksaan lab darah?
Pada pemeriksaan laboratorium dapat dijumpai:
* Pemeriksaan darah rutin terdapat leukositosis, jumlah leukosit normal atau sedikit menurun disertai gambaran neutrofilia dan laju endap darah yang meninggi.
* Pada urin dijumpai proteinuria, leukosituria
* Bilirubin dalam darah bisa meninggi kalau organ hati telah terlibat, dan peninggian transaminase.
* Dapat dijumpai peninggian BUN, ureum dan kreatinin darah akibat keterlibatan ginjal.

Pemeriksaan yang lebih spesifik adalah dengan (1) mendeteksi Leptospira secara langsung menggunakan mikroskop lapangan gelap atau mendeteksi bakteri Leptospira dengan membiakkan; (2) mendeteksi gen spesifik Leptospira menggunakan PCR; (3) mendeteksi antibodi terhadap Leptospira secara serologis menggunakan metode MAT, ELISA, RIA, IHA, dll

CMIIW!

Sumber lebih lanjut:
http://www.leptospirosis.org
www.mhcs.health.nsw.gov.au/publication_pdfs/7140/DOH-7140-IND.pdf
http://bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/913/diagnosis.html
Pedoman dasar pengobatan puskesmas 2007imadesetiawan.files.wordpress.com/.../med-litbang-vol-xviii-no-1-2008.pdf
 

Selasa, Juni 08, 2010

Refleksi Kebebasan Belajar dalam Film 3 Idiots (2009) Live, Laugh and Love...


Awalnya tidak tertarik dengan film ini apalagi membaca judulnya: 3 idiots. Agak trauma dengan judul beginian yang kayaknya akan mengeksploitasi orang idiot. Bayanganku ntar banyak adegan konyol yang garing plus jayus. Gak suka. Orang idiot kok jadi tertawaan :(.

So, udah beberapa waktu film ini ada di hardisk pico-ku. Ga kutonton dengan hasrat bersegera. Ya karena pikiran apriori itu. Apalagi nih film bombaywood, yang tentu saja full tari dan nyanyi gak jelas. But pada malam yang boring itu, akhirnya kutonton juga nih film

Adegan 10 menit pertama tentang seseorang (anggota 3 idiots, Raju) di sebuah pesawat yang pingsan setelah menerima telefon via hp (?). Eh ternyata cuma pura-pura, hanya trik biar bisa balik ke airport. sampe di airport lalu nyabot taksi penjemput n menghubungi temannya, Farhan. Katanya ada perjanjian ketemu dengan teman mereka yang satunya, Rancho. Sampe disini aku mule tertarik... seperti apa sih temannya sampe dibela-belain batalin penerbangan secara ilegal gitu? Lalu mereka ke menara. Eh bukkanya ketemu Rancho tapi malah bertemu seseorang yang sangat sebal dengan Rancho, namanya Catur, yang tahu dimana Rancho berada. Dan mereka bertiga menuju tempat Rancho.

Lagu yang mengiringi perjalanan mereka bertiga bermobil merah sangat pas. Liriknya menambah rasa penasaran. Sespesial apakah Rancho? Cerita lalu bergulir diselingi flashback, bercerita tentang kejadian 10 tahun yang lalu saat mereka masih kuliah di universitas teknik paling terkenal di India...



Menit demi menit berjalan. Rancho mulai teraba karakternya. Bersama Raju yang wajahnya seperti sering liat dan farhan yang melow, dia bikin ulah. Heran, aku bisa tersenyum n ketawa sendiri dengan ulah mereka bertiga. Humornya lumayan bikin aku mikir sebelum ketawa lewat dialog2 yang menohok dan ekpresi lucu pemainya. Apalagi rektor-dosen bernama virus ntu. Hehe si Rancho ternyata pinter banget but ga konvensional. Dia ntu lebih kayak filsuf jadinya. memahami sesuatu secara esensial, inti dan hakikat. Sampe malu-maluin dosen2nya. Mgkn karena pintar n bebas berpikir gitu kali...



Singkat kata singkat cerita. Selanjutnya jadi bukan hanya tawa, di tengah-tengah film ternyata malah jadi menangis Bombay. iya bener bawang bombay beneran nih film. Tapi masih dengan mikir sih. sambil merasa diaduk-aduk, ditampar-tampar, digiles-giles ma adegan-adegan di film ni (haha berlebihan ya :D) but All iz well...



 Seperti biasa, film india ada tari-tari, nyanyi dan romantisme percintaan. Asik juga liat variasi kayak gini. Lagunya juga lumayan lho. Beberapa adegan tarian tentu saja tetep gak logis but forgiven cos ga berlebihan. Untuk alurnya jempol deh, berhasil bikin penasaran, flashback mengalir lancar dan ada kejutan-kejutan walau ada beberapa yang bisa kutebak. Apalagi adegan melahirkan sukses di ruangan di tengah hujan dengan bantuan alat vakum buatan tangan dan listrik dari aki mobil. Ah agak klise sih :(. Masih bejibun adegan lain yang bikin mikir sendiri, teringat kejadian lalu, mengingatkan tentang seseorang , jadi ikut memprotes sistem pendidikan etc...

"Chase Excellence and Success will Follow"

Film ini terutama memang menekankan kebebasan berpikir. Ya kebebasan berpikir dan belajar. Film yang menurut saya sangat mengajak penontonnya merenung. Apakah kita sebenarnya hanya robot di sekolah dan tempat kerja? Apakah kita seberani Raju, rapuh karena cinta seperti Farhan, senaif Catur atau sekejam Virus? Atau bahkan sudah sangat bebas berpikir dan jenius semacam Rancho? Hmm apapun, selamat berpikir, merenung dan tertawa!!

Link: Imdb Film 3 Idiots (2009)

Batuk - batuk.... perlu antibiotik ya?



Semacam refleksi. Batuk banyak penyebabnya. Kompleks. Dan kadang kejam. Bayangkan saat wajah kita basah karena ada orang batuk gak beretika. Atau pas tidur tiba-tiba bangu karena ada orang batuk2 tak permisi. Atau ketika kita berbicara serius dan fokus tapi tiba-tiba ada orang ketiga yang batuk-batuk sambil senyam-senyum? Ho ho... pahamilah batuk dan orangnya agar anda sedikit lebih sabar...:)

Mengapa harus batuk?
Batuk merupakan proses pertahanan tubuh. Dengan batuk kotoran, debu dan kuman yang ada di saluran nafas bisa dikeluarkan. Sampah-sampah biar keluar bersama lendir atau dahak. Tapi jangan batuk terlalu keras, entar paru-paru dan usus bisa ikut keluar tuh seperti ilustrasi di atas...

Penyebab batuk apa aja sih?
Batuk bisa disebabkan alergi atau iritasi faring (makan emping ato teri, kurang minum, banyak ngomong dll) atau infeksi saluran nafas atas. Selain itu batuk bisa merupakan salah satu gejala penyakit yang lebih serius misalnya asma bronchial, gagal jantung atau bahkan keganasan saluran nafas. Batuk yang disadari bisa juga sebagai tanda tidak setuju, nyindir-nyindir ampe keselek biji kelapa. Tapi awas kalau keseringan batuk-batukan (membatukkan diri) maka bisa tidak berefek bahkan membuat curiga orang lain (ini orang sakit beneran ya?) So bisa sepele mpe gawat2 gitu deh...

Buat apa tahu penyebabnya?
Kalau tahu penyebabnya kan bisa diobati. Tentu saja kalau batuk beneran bukan batuk bercanda. Kalau yang batuk volunter yang kronis sih perlu diterapi psikologis juga. Wong yang sakit kepalanya hehe...

Batuk yang serius, saat diobati, tentu yang disasar oleh obat adalah menghilangkan penyebabnya selain meringankan keluhan.

Karena batuk buanyak penyebabnya, maka yang dibahas tentang gangguan saluran nafas atas saja (menurut data epidemiologi dan pengalaman pribadi paling sering dijumpai nih). Berikut tabel tentang penyakit batuk ditinjau dari sudut pandang kemungkinan penyebab dan obat-obat yang digunakan

Tabel 1. Penyakit Batuk pada saluran nafas bagian atas




Jenis obat banyak sekali, apa itu antinflamasi dkk, dan Antibiotik?
Kalau anda tidak tahu, cari di mbah google donk! Susah amir (ini bukan saya yang buat nulis, lain waktu saya bahas ya-red)

Antibiotik? Wah ngeri amat?
SWGL (So what gitu loh). Sudahkah anda tahu tentang antibiotik. Antibiotik itu jenis obat untuk membunuh atau menghambat perkembangan bakteri (kok namanya bukan antibakteri? Bedanya apa?hmmm maaf I juga lupa-red). Antibiotik-seperti obat lain juga- ada manfaat dan efek simpang (efek samping juga boleh) indikasi dan kontraindikasi. So penggunaanya harus tepat dan sesuai indikasi. (All about antibiotik next time aja ya..)

Kapan digunakan antibiotik pada batuk?
Dari table di atas tampak bahwa antibiotik diindikasikan untuk pengobatan batuk karena infeksi bakteri. Batuk karena bakteri bisa disebabkan oleh berbagai macam bakteri. Yang ditakutkan adalah batuk karena infeksi Streptococcuss, karena bila tidak mendapat pengobatan yang memadai komplikasinya bisa berat. Di sisi lain bila antibiotic digunakan untuk batuk karena infeksi virus dan lainnya maka terjadilah penggunaan antibiotic yang tidak rasional. Selain boros juga tidak efektif dan tepat sasaran. Bisa jadi bakteri-bakteri baik yang terbunuh, sehingga malah merugikan tubuh secara umum. Mungkin kalau ada fasilitas lab (misalnya lab darah), hal ini mudah saja, tapi kalau tidak ada maka penggunaan antibiotik berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan anamnesis.

Tanda dan gejala batuk yang seperti apa yang perlu antibiotik?
Anda tahu beda gejala dan tanda? Gejala itu symptom dan tanda itu sign. (whateverlah...). Nah bagaimana membedakan batuk karena infeksi bakteri atau virus secara klinis? Ternyata ada kriteria impor yang bisa membantu kita (setidaknya ada dasar sesuai teksbooknya not just based on experience lah). Berikut ini kriteria “Centor” yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan pengunaan antibiotik.


Setiap indikator bernilai +1. Kalau usia 15-44 tahun skor 0, kalau lebih dari 44 skor -1. Kemudian skor tiap indikator dijumlahkan. semakin banyak skornya, semakin mungkin infeksi streptococcus terjadi sehingga terapi langsung dengan antibiotik bisa dilakukan. Kemungkinan infeksi bakteri streptococcus jika skor:
0 (2.5%) dan 1 (6%-6.9%)
Tidak perlu antibiotic atau lab
2 (14.1%-16.6%) dan 3 (30.1%-34.1%)
Kultur, bila positif di tx antibiotik (kalau kultur tidak memungkinkan ya gmn ya? tergantung keadaan umum dan nutrisi pasien?)
4 (55.7%)
Terapi empiris antibiotic

Misalnya adik kita usia 12 tahun, panas 38,3 derajat, batuk-batuk terus, faringnya kemerahan, sakit, pinggirnya ada eksudatnya (warna putih kuning2 seperti gitulah) trus di rahang bwah leher depan ada benjolan yang nyeri kalo ditekan, So... berarti skornya adalah.....4

So, 50 % lebih kemungkinan infeksi streptokokus jadi boleh aja di terapi empiris antibiotik. Ya sepertinya bgtulah simplify-nya....


Tidak lupa CMIIW ya…

Sumber:
http://www.mdcalc.com/modified-centor-score-for-strep-pharyngitis

Senin, Juni 07, 2010

My City is not mine...


Yogyakarta. Does anyone know the history? I'm curious about this name, from which kind of word, are related with Jakarta, Surakarta or Purwakarta? (hehe just based on the same ending word: karta). Hmm... I'm javanese but have poor knowledge in my cultural background (how pity me)..

Why? Cemon, what have u done in last 20 years? This can be happened because of the unapropiate formal and informal education about javanese especially yogyakarta's culture. Besides that, there are so many interesting other cultures information that easly available, enjoyable and poisonable (but sweet poison i think hehe). We must say both thanks and blame for the booming of information technology in past 20 years. We can access everything happened in other countries,we can easily addopt that, do that and be everything kind of person we want to be (There are so many figure of humans not just our out of dates parents, silly neighbours and glooming theachers). Then, we only have a little time to explore, to contact, to connect with our (complex, boring, dusty) cultures. Hmmm that just some example. Maybe...

Hoho... I cant forget it because i never learn it... :)

Upss... setahun masih sulit....

Setahun yang lalu aku membuat blog ini, setahun yang lalu aku menulis kalau menulis itu sulit. Sesulit berpikir dan berbicara. Sesulit mencoba untuk mengerti dan dimengerti. Sesulit untuk menerima....

but dimana ada kesulitan di situ ada perjuangan. Dimana ada perjuangan di situ ada rasa puas dan syukur jika semua akhirnya bisa terlampaui. So,kesulitan adalah media untuk berdzikir bukan?

Ya, perjuangan akhirnya bermuara pada 2 kemungkinan. Bisa atau belum. Ya, but the valuable things are not just the results, but the process itself... because the results are not just depend on our fight, but those only happened when the Most Powerfull One's gives that...

Tangan kita, hati kita, pikiran kita adalah pada proses itulah...

"“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11