Laman

Kamis, April 05, 2012

Tahapan Pubertas Pria (Tanner)



Menurut Tanner, pubertas pria terbagi menjadi 5 tahap. Indikator yang ditinjau adalah ukuran/volume testis, panjang penis, warna kulit dan rambut pubes. Tahap P1: Prepubertal, panjang testis kurang dari 2,5 cm. Tahap P2: Peningkatan ukuran testis, kulit skrotum sedikit lebih gelap dari sebelumnya, tumbuh rambut pubis tapi masih sedikit. Tahap P3: Ukuran panjang testis sekitar 3,3-3,5 cm, penis memanjang, rambut pubes semakin banyak. Tahap P4: Testis panjang rata-rata sekitar 4.1-4,5 cm, penis semakin besar dan panjang, rambut pubes sudah seperti pada dewasa. Tahap P5: Ukuran panjang testis lebih dari 4,5 cm dan proses spermatogenesis terjadi sempurna sehingga jumlah sperma yang matur mencukupi untuk fungsi reproduksi.



Perubahan Hormon
Sebelum puber dimulai, sekitar usia 8-9 tahun terjadi peningkatan signifikan hormon androgen dari korteks adrenal (adrenarche). Sementara itu, aktifnya aksis hipothalamus-hipofisis-testis menyebabkan peningkatan kadar hormon FSH, LH dan testosteron darah signifikan dimulai usia 11,5 tahun. Peningkatan ini dimulai bersamaan dengan peningkatan ukuran testis (P2). Rambut pubes, ukuran penis dan percepatan tinggi badan dipengaruhi oleh peningkatan hormon androgen.



Peningkatan ukuran penis dan testis
Karena pengaruh hormon androgen, terjadi peningkatan ukuran penis dan testis. Ukuran testis bertambah lebih dahulu, dimulai usia sekitar 11-12 tahun sedangkan pertambahan ukuran penis mulai sekitar usia 12-13 tahun. Peningkatan ukuran testis berkaitan dengan peningkatan sintesis hormon testosteron, makin aktifnya proses spermatogenesis dan perkembangan kelenjar-kelenjar seksual yang berkontribusi terhadap sekresi cairan semen. Pada usia puber, peningkatan sekresi cairan akan menyebabkan penuhnya saluran reproduksi yang memicu terjadinya kontraksi involunter (ejakulasi), dan biasanya dipicu oleh mimpi erotis. Hal ini yang disebut nocturnal emmision atau wet dream (mimpi basah) pada anak usia puber. Cairan yang keluar pada saat awal pubertas belum terdapat sperma sehingga belum dapat berfungsi dalam reproduksi seksual. Baru setelah 1-2 tahun berikutnya sperma dalam semen (cairan ejakuat) jumlahnya cukup dan matur.

1 komentar: