Laman

Jumat, April 06, 2012

Hal-hal yang mempengaruhi perbedaan usia munculnya pubertas


Dahulu ketika masih SMP, ketika baris-berbaris saya termasuk urutan yang terdepan. Memang saat itu tinggi saya di atas rata-rata teman sekelas. Ternyata menyenangkan menjadi orang tinggi, seperti secara alami merasa superior dibanding yang lebih pendek. Tapi itu tidak bertahan lama. Ketika saya kelas SMA semuanya seperti berbalik. Saya berada di urutan belakang ketika baris-berbaris. Hmm.. saya seperti berhenti tumbuh disaat temen-temen tumbuh dengan pesatnya. Apakah saya terlalu cepat memasuki masa puber, lalu lebih cepat pula berhenti tumbuh? Mengapa bisa berbeda dengan teman-teman...



Pubertas adalah aktifnya aksis hipothalamus-hipofisis-gonad
Pubertas merupakan proses aktifnya aksis hormonal hipothalamus-hipofisis-gonad (testis-ovarium). Semua diawali dari matangnya hipothalamus sehingga mampu mensekresikan gonadotropin releasing hormon yang akan menstimnulasi sekresi gonadotropin di hipofisis anterior. Gonadotropin selanjutnya akan merangsang testis atau ovarium mensekresikan hormon seks steroid.

Hypothalamus menjadi mampu mensekresi GnRH
Matangnya hipothalamus dipengaruhi oleh faktor endogen dan faktor eksogen. Faktor endogen adalah pengaruh dari leptin, substansi yang disekresikan oleh jaringan lemak. Pemberian leptin pada hewan prepubertal ternyata memungkinkan pematangan hypothalamus sehingga dapat menghasilkan cukup GnRH. Faktor eksogen adalah stimulasi dari neuron-neuron otak (higher function) yang menerima rangsang dari luar melalui panca indera. Faktor emosional seperti marah, sedih, takut juga dapat berpengaruh terhadap pematangan hipothalamus.

Hypofisis menjadi responsif terhadap perangsangan GnRH
Karena suatu sebab yang masih belum diketahui dengan jelas, hipofisis saat awal pubertas menjadi responsif terhadap perangsangan dari hormon GnRH yang dilepaskan hipothalamus. Percobaan pemberian GnRH pada tikus prepubertas tidak serta merta menginduksi sekresi hormon hipofisis-gonad yang fungsional, yang berarti hipofisis belum responsif. Pada suatu saat, barulah menjadi responsif dan mengawali aktifnya aksis hipothalamus-hipofisis-gonad.

Gonadotropin merangsang sekresi hormon di testis-ovarium
Hormon gonadotropin yang disekresikan oleh hipofisis anterior berupa folikel stimulating hormon (FSH) dan lituinizing hormone (LH). Kedua hormon ini akan memicu proses di testis dan ovarium sehingga terjadilah sekresi hormon seks steroid dan proses spermatogenesis/oogenesis. Hormon seks ini yang memicu pendewasaan organ reproduksi dan munculnya karakteristik seks sekunder. Selain itu hormon seks juga berpengaruh terhadap percepatan pertumbuhan saat usia pubertas.

Ya, secara genetik masing-masing orang berbeda. Faktor kegemukan menyebabkan leptin banyak disekresi, sehingga hypothalamus cepat matang. Begitu sebaliknya dengan keadaan kurang gizi/malnutrisi/kurus sekali. Lalu apakah pasti yang gemuk cepet puber dan yang kurus agak lambat masuk masa puber? Secara penelitian memang cenderung seperti itu namun belum tentu juga. Karena ada pengaruh perbedaan pada faktor-faktor lainnya. Misalnya perbedaan rangsangan yang diterima indera seperti bacaan, televisi, film. Apalagi faktor emosional, pastilah kejadian yang memicu respon emosi tiap orang juga berbeda. So ada yang cepat ada yang lambat. Intinya, begitu banyak faktor yang menyebabkan perbedaan usia masuk masa puber. Asal masih dalam rentang variasi normal maka ndak masalah kok berbeda. Seperti gambar 5 orang remaja 14 tahun di bawah ini, usia kronologis sama tetapi tahap pubertas dan tinggi badan berbeda.



Ndak tinggi banget gpp, asal proporsional dan tetap menyenangkan dilihat :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar