Laman

Selasa, Juni 07, 2011

Pilih Pria Kekar atau Bugar?


Manusia bagai magneto. Saling berusaha membuat dirinya "ditertariki" oleh lawan jenis. Apalagi dalam masa "mating" alias mencari pasangan hidup di usia post puber atau masa suburnya. Sama seperti burung jantan yang menari-nari sambil berkicau-kicau ga karuan agar "dilirik" si burung betina. Ataupun kucing jantan yang berisik teriak-teriak malam-malam sambil gludak-gluduk. Atau seorang adik atau kakak atau teman yang pake baju apa bingung sampai sejam besrta dandan kelamaan yang bikin bete (padahal ga signifikan bedanya). Bener-bener aneh. Tapi itulang instinks mahluk hidup yang manusiawi dan hewani untuk melanjutkan keturunan spesiesnya. Cuma kadarnya ada yang kebangetan, biasa aja atau malah terlalu sedikit :D

Saya sendiri juga manusia. Tidak usah mengaku pasti sudah terbaca. Bagaimana cara untuk menarik lawan jenis? hohoho... Sepertinya seorang pria yang tampak sehat akan lebih menarik kan? Wanita kan juga punya insting mendekati calon ayah anak-anaknya yang sehat.

1. Tubuh kekar
Salah satu indikator adalah terlihat kekar. Dengan tubuh yang kekar, tidak kurus kerempeng atau malah "maju perut pantat mundur" pasti akan jadi preferensi mereka. Karena tubuh yang kekar identik dengan kekuatan dan kesehatan. Kekar disini adalah lebih kepada otot-otot yang berkembang dengan baik dengan posisi tubuh yang benar. Komposisi tubuh lebih ke massa otot, bukan massa lemak. Karena ototlah yang berperan dalam "kekuatan" bukan lemak yang lebih ke fungsi "timbunan energi males" hehe...

Terus terang, pada saat zaman kerempeng dulu, sangat-sangat iri melihat tokoh-tokoh produk susu L-Men yang sok banget pamer-pamer badan. But, mereka bekerja keras juga untuk membentuknya. Tubuh kekar memang kuncinya adalah olahraga dan nutrisi. Olahraga terutama olahraga beban atau "fitness" yang memacu pembesaran otot. Dan nutrisi? Percaya deh, masih ada sumber lain selain susu kemahalan tuh (nb:minimal bagi saya yang sangat menekankan efisiensi keuangan... cieee..:)

Awalnya sih ingin maksimal, tapi sekarang, setelah dipikir-pikir apa perlu sampai seperti seorang binaraga? Sepertinya mubazir, memberatkan dan merepotkan memelihara otot yang segitu gedenya kalau bukan untuk profesi atau yang profitable. Apalagi keseharian dengan aktifitas otot-otot mulut, jari tangan dan yang minor-minor lainnya lah yang dominan. Paling naik turun tangga atau ngos-ngosan saat ngejar angkutan.

2. Tubuh Bugar
Bugar itu kalau seseorang mampu melakukan aktivitas kesehariaannya tanpa merasa capek berlebihan. Jadi sepulang aktivitas sekolah, kuliah atau kerja tidak langsung "tepar". Dia masih bisa melakukan aktivitas lain seperti menyapu, nge-game, main ke rumah teman, ngerjain PR, futsal, renang dan sebagainya. Jadi lebih ke "endurance" untuk melakukan aktivitas.

Untuk meningkatkan kebugaran jenis olahraganya berbeda dengan program peningkatan "kekekaran". Olahraga bertujuan untuk meningkatkan kinerja jantung dan paru serta tentu saja efektivitas pembentukan energi di otot. Olahraga yang memenuhi adalah yang ritmis dan melibatkan otot-otot besar seperti renang, lari dan senam aerobik, dan bersepeda. Yup, untung saya sudah bisa berenang, berlari dan bersepeda hehe... yang sulit adalah melakukannya secara teratur.

Nah inilah indikator yang malah bagi orang rata-rata berguna untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas. Bukankah dengan badan yang bugar lebih banyak hal yang bisa dilakukan dengan baik? Lebih bernilai istilahnya. Dan ini merupakan salah satu daya tarik dan daya jual juga lho hehe...

So, bagi saya keduanya penting. Tapi melihat sisi fungsionalitas dan aktivitas keseharian saya, maka meningkatkan kebugaran adalah yang utama. Buat apa badan gede tapi gampang capek... karena kekar lebih ke estetika bukan ke kinerja. Karena saya bukan seorang model iklan susu mahal, bukan model kaos singlet ataupun seorang atlet binaraga. I'm just ordinary man :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar