Laman

Kamis, Juni 09, 2011

Anti Televisi? Bisakah?


Pernahkah anda berpikir manfaat ketika menonton televisi?

Terus terang saya belum melakukan survey mengenai ini. Tetapi sangat pantas bila setiap penonton televisi harus tau tujuan dia menonton. Apakah informasinya, hiburannya, wawasan dan konsepnya, atau apapun yang ingin didapat usai menonton. Kalau untuk hiburan saja, bukankah berlebihan bila tiap 24 jam kita habiskan 6 jam untuk dihibur di depan televisi?

Pernahkah anda menghitung berapa jam di depan televisi?
Bila sudah di depan televisi, paling susah adalah berhenti untuk menonton. Padahal menurut saya menonton mutlak menyita konsentrasi sehingga tidak bisa sambil mengerjakan hal lain. Beda dengan mendengarkan radio sambil tetap beraktivitas. Logikanya, semakin lama di depan televisi semakin banyak waktu yang tidak produktif.

Pernahkah anda selama sehari atau seminggu benarbenar lepas dari televisi?
Dan apa yang terjadi? memendam penasaran karena tidak melihat kelanjutan sinetron favorit? atau menyesal karena tidak melihat film box office? Saya pikir jika rasa hidup kita terpengaruh saat lepas dari televisi berarti kita sudah termasuk "kecanduan televisi".

Pernahkah anda menonton televisi sampai merasa pusing atau mual?
Televisi dengan intensitas kilatan cahaya yang berganti-ganti sangat tidak bagus untuk mata. Otot mata dipaksa kontraksi berulang-ulang untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Mata jadi lelah. Apalagi bila bukan televisi LCD, radiasi akan sangat kuat, dan bila sampai pusing, berarti itu alarm tubuh bahwa telah berlebihan menonton televisi.

Bagi saya, menonton televisi adalah aktivitas yang potensial melenakan dan secara tidak sadar hanya membuang waktu. Kecuali benar-benar memilih acara yang bermanfaat yang bukan hiburan semata. Karena kalau hanya mencari hiburan, rentan overdosis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar