Laman

Sabtu, Maret 19, 2011

Menjadi Kaya...



Idealisme membuat sebagian kecil orang berpikir sebelah mata terhadap materi. Ya, karena mungkin menghindari sikap materialistis, sikap yang, cenderung mengutamakan pencarian materi di dunia. Ataupun alasan bahwa materi tidak perlu dipikirkan, karena keyakinan rezeki setiap orang sudah ditentukan. Lalu, apakah aku termasuk sebagian orang itu?

Entahlah. Yang sejenak, lagi lagi menjadi berulangkali. Aku berpikir dan lagi-lagi merenung. Mengartikan fakta-fakta bahwa orang-orang tercintaku menginginkanku kaya. Lalu apa yang terjadi? Bagaimana bila aku adalah orang kaya dan bagaimana jika aku adalah orang pas-pasan seperti saat ini? Lebih bermanfaat manakah keberadaan diriku bagi orang lain?

Seorang kaya bisa melakukan lebih banyak hal. Dia bisa lebih banyak bersedekah, memperkerjakan orang lain, membuat orang lain bahagia dengan kecukupan kehidupan, mendirikan yayasan ataupun donatur kegiatan dan badan sosial. Perilaku dan gaya hidup bersahaja walaupun dia bisa lebih daripada sekedar kebutuhan... D

Aku iri pada orang kaya yang seperti itu....

Orang kaya, yang lebih sering teramati, sepertinya berada dalam surga dunia. Gonta-ganti hape, Ipad, dan dengan mudahnya mengganti mobil jika sudah bosan. Sepertinya tanpa berpikir. Tinggal di tempat selapangan sepakbola hanya bertiga berempat. Berenang tiap hari tanpa bayar dan tentu saja bukan di empang. Makan tiap hari ditempat yang seporsi saja bisa untuk makanku sebulan...

Ah, apakah aku juga sebenarnya iri dengan orang yang seperti itu? Hmm... Iya juga sepertinya... duh..

Kembali aku melihat diri. Aku masih manusia. Dan setiap manusia, tentu saja punya sifat dan sikap manusiawi. Seperti pelajaran SD dulu-cipta rasa karsa- akal rasa dan keinginan yang mungkin berupa harta atau ta-ta la
yanginnya. Namun semuanya itu harus disesuaikan dengan aturan. Aturan yang mana? Tentu saja aturan absolut yang sudah diputuskan menjadi pegangan saat memenuhi sila pertama Pancasila.



Baiklah, sudah kuputuskan, menambah daftar doa-ku.

Menjadi kaya.

Kaya yang bisa memenfaatkan kekayaannya untuk sebanyak-banyaknya kebaikan. Kaya yang bahagia dan membahagiakan sebanyak-banyaknya orang lain. Kaya yang bukan saja materi. Kaya yang holistik, east and west, heart and soul atau apapun istilah yang menggambarkannya....

Berisiko. Tapi hidup adalah pilihan, dan semoga pilihan ini yang terbaik. Dan jika terkabul, semoga diri ini sudah siap dan ingat terhadap amanah, dan menahan diri terhadap sikap berlebih-lebihan..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar