Laman

Sabtu, Desember 10, 2011

Tarian Ronggeng Asli dalam Film Terbaik FFI 2011 "Sang Penari"

Malam ini bener-bener insomnia. Tidur baru bisa jam 3 T.T. Malam ini pula secara tidak sengaja melihat acara "Academy Award"-nya Indonesia aka FFI 2011. Perhelatan Anugerah Festival Film Indonesia memperebutkan piala Citra yang melegenda (cieee...walo beberapa tahun terakhir kisruh dan turun pamor). Salah satu kategori yang kutunggu adalah film terbaik, dan pemenangnya Film "Sang Penari". Film bersetting jadul (1953 dan 1965an), terinspirasi novel fenomenal Ahmad Tohari, berjudul "Ronggeng Dukuh Paruk". Garis besar tentang cerita cinta Srintil (Prisia Nasution, Sang Penari Ronggeng) dengan Rasus (Oka Antara, Sang Tentara) yang ndak mulus. Di dalamnya ada momen tarian-tarian si Ronggeng, tari asli Indonesia. (ya iyalah, judulnya aja Sang Penari, bukan Sang Penyanyi :)

Singkat cerita, saya jadi tertarik liat trailernya, terutama ingin tahu tarian Indonesia oleh penari Ronggeng tuh kayak apa. Sempet baca review2 movie yang isinya macem-macem dalam menilai tariannya. Katanya ada yang bagus, ada yang ngliatnya kurang luwes etc. Mau liat? then inilah trailer Film Sang Penari dengan cuplikan Ronggeng yang sedang nari...

Trailer Sang Penari (The Dancer)

Hmm... secara saya juga asli Jogja, merasa gerakannya si Srintil kurang mantep. But ekspresinya Prisia dapet banget. Seperti nari sambil trance, kerasukan gitu. Tapi kalo mau menilai gerakannya harus dibandingkan dong dengan yang asli. So saya coba nyari vidio di Om Yutube tentang tari Ronggeng, ato apapunlah yang mungkin semacam. and ketemu deh dua...

Lengger Banyumasan, Jawa Tengah

(http://www.youtube.com/watch?v=IZHXJbqXw84&feature=related)


Ronggeng Petung


(http://www.youtube.com/watch?v=9FCP9XwvdZU&feature=related)

Setelah melihat 2 video diatas (terutama dngn video Lengger), hmm gerakan Srintil memang tampak kurang "kokoh" saat ending tiap gerakan. Istilahnya "seblakan"-nya kurang. But tidak boleh mengambil kesimpulan dini, so sepertinya harus nonton Film Sang Penari versi full dulu ya. Yak biar tidak setengah-setengah (sok taunya) hehehe...

Btw Secara saya akhir-akhir ini lebih terpapar dengan tarian Korean Pop (pingin tahu koreografinya seperti apa? klik disini atau klik yang ini), pingin juga Indonesia punya tarian Indonesian Tradisional Pop di lagu-lagunya. Istilahnya "Trapop Dance" gitu. Semacam Jaipongan versi disko, tari KlanaTopeng versi alay etc, agar tarian Indonesia deket dengan generasi "4L4Y". Revolusi dan Infiltrasi harus terjadi, kalo ndak ya... kayaknya bakal punah deh tarian Indonesia...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar