Institusional TOEFL atau ITP adalah jenis tes TOEFL yang termurah. Saat ini hasil tes ITP masih diterima dan diakui oleh (beberapa) penyelenggara beasiswa dan universitas luar negri. Biayanya sekitar 27,5 US dollar atau Rp. 300.000 di pusat bahasa UGM pada tahun 2010. Tes ini terdiri dari 3 bagian yaitu Listening Comprehension, Structure and Written Expression, dan Reading and Vocabulary. Walaupun tidak ada speaking-nya seperti IELTS, tapi menurutku tetep saja sulit (maklum sudah 3 kali heheh...) Isu yang tidak jelas sumbernya mengatakan bahwa jenis tes ini sudah hampir punah dan diganti dengan tes TOEFL yang ada komponen Speaking-nya . Mungkin sejenis IBT (Internet Based TOEFL) atau CBT (Computer Based TOEFL). Whatever, yang jelas berikut tips ITP TOEFL baik pada saat persiapan atau saat pelaksanaan ujian based on true story....
Persiapan fisik meliputi makan yang cukup, olahraga ringan dan cukup istirahat. Tiga hal tersebut perlu diperhatikan agar tidak sampai kurang gizi, kecapean olahraga atau malah insomnia. Cukup adalah kata kunci. Kurang tidak baik lebih juga buruk. Begadang boleh saja tapi saat malam sebelum tes sangat tidak dianjurkan begadang. Hal ini berisiko bangun kesiangan dan kelelahan saat hari tes. Kurangi aktivitas yang kemungkinan membuat kelahan fisik, misalnya panjat tebing, mengecat rumah, menyapu halaman dan sebagainya (jenis kegiatan ini tergantung orangnya sih hehe...). Persiapan mental meliputi menghindari kecemasan berlebih, cukup percaya diri dan pasrah. Energi untuk cemas sebaiknya dialihkan dengan kegiatan belajar yang terjadwal. Setelah belajar harusnya percaya diri. Setelah percaya diri barulah diikuti dengan pasrah karena ada banyak hal yang mempengaruhi hasil (salah satunya faktor keberuntungan). Persiapan alat meliputi tanda pendaftaran, identitas, pensil 2B, penghapus dan Jam tangan. Persiapkan sehari sebelum hari tes. Jangan sampai pencarian barang2 sebelum tes berlangsung membuat habis energi yang seharusnya untuk berpikir. Jam tangan berguna untuk alokasi waktu dalam mengerjakan tes. Sehingga tidak sering menengok ke arah jam dinding (kalau ada). Tips tambahan: Minum kopi (bersifat stimulan saraf) kadang meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir. Sarapan jangan terlalu banyak, kalau bisa yang mudah dicerna (bubur, makanan semi cair atau segelas kopi susu) agar tidak bikin ngantuk. Sebaiknya datang minimal 15 menit sebelum tes (biar nafas bisa diatur dulu, ndak ngos2an hehe...). Last but not least berdoa dan tawakal... :)
LISTENING COMPREHENSION
Intinya adalah pemahaman terhadap isi pembicaraan. Untuk mempermudah pemahaman, ada beberapa kunci yang harus diingat. Kunci yang pertama dan utama adalah mengkondisikan kuping. Kuping harus dibiasakan mendengar pembicaraan bahasa Inggris. Hal ini bisa dilakukan dengan menonton film, meendengarkan lagu atau radio yang berbahasa Inggris. Selain itu ada website yang menyediakan Mp3 percakapan bahasa Inggris yang disertai teks (http://www.bbc.co.uk/worldservice/learningenglish/general/) atau bahkan yang disertai video Mp4 (http://australianetwork.com/learningenglish/). Kedua situs ini memakai logat British English, yang lebih mudah dimengerti terutama untuk kuping pemula dari pada logat American English tapi malah bagus untuk persiapan IELTS juga. Kunci yang kedua adalah konsentrasi dan visualisasi. Bayangkan diri terlibat langusng dengan percakapan. Bayangkan menjadi orang ketiga pada percakapan dua orang atau sedang berada di depan orang yang berbicara saat kuliah. Mata fokus melihat pada paku, kursi atau pensil (pokoknya objek yang diam). Atau bisa juga bayangkan lagi dimarahi pas section B dan C (kalau dimarahi kan jadi fokus pada kata-katanya, atau malah masuk kuping kiri keluar kanan hehehe). Hal ini (mungkin) bisa melatih konsentrasi sehingga tidak mudah teralihkan pikirannya. Kunci yang ketiga adalah memakai strategi memilih option. Bila benar-benar tidak paham isi pembicaraan, dari keempat option, pilihlah option yang berbeda “arti nilai” dengan yang lain. Misalnya option yang bernilai negatif atau positif sendiri. Selain itu pakailah perasaan dalam memilih option, pilih yang paling santun, sesuai dengan nada percakapan dan sebagainya. Bisa juga dengan kunci yang keempat yaitu skimming option dan pekirakan apa yang ditanyakan. Bacalah sekilas sebelum percakapan selanjutnya dimulai (waspada alokasi waktu). Hal ini mempermudah mengenali petunjuk jawaban yang terdapat pada percakapan.
Bagian ini, tata bahasa Inggris, sebenarnya sudah lama dipelajari, mungkin sejak SMP atau bahkan saat SD. Menguasai tata bahasa tulis yang penuh aturan memang perlu ketelatenan dalam belajar. Pertama adalah mengetahui tipe soal dan problem yang muncul. Untuk hal ini memang diperlukukan buku khusus persiapan TOEFL. Tiga buku yang cukup terkenal adalah Barron, Cliff dan Longman. Sebaiknya pilih satu buku dan selesaikan membaca keseluruhan. Atau bila punya ketiga buku sebaiknya diselesaikan satu persatu. Cliff dan Longman lebih mudah dipelajari oleh pemula. Sedangkan barron lebih ke arah point review problem yang mungkin muncul. Barron lebih baaik dibaca terutama saat mendekati hari tes berlangsung. Yang kedua adalah mengetahui bagian yang masih lemah atau kurang paham. Kerjakan simulasi TOEFL di buku tersebut dan beri penekanan belajar pada bagian yang banyak kesalahan. Misalnya kelemahan dalam penggunaan gerund dan to-infinitive maka alokasikan lebih banyak waktu untuk membaca dan memahami teori bagian tersebut. Yang ketiga adalah latihan dan latihan. Kerjakan simulasi yang ada di buku tersebut sampai skor sesuai target atau titik jenuh. Tetap evaluasi lebih jauh jenis soal yang masih sering salah dalam menjawab.
READING DAN VOCABULARYBagian ini membutuhkan keterampilan dan ingatan. Sebagian bisa dipelajari dan dilatih. Tapi sebagian –seperti yang lain juga- tergantung pada faktor keberuntungan (sepertinya faktor inilah yang sangat menentukan ya). Hal pertama adalah kuasai stategi membaca cepat dan menemukan inti pragraf. Pada 1-2 menit pertama adalah baca judul, kalimat pertama tiap paragraf (biasanya inti terletak disini) dan bayangkan inti/ konteks pembahasan. Misalnya topik kesehatan, sejarah, ekonomi dan sebagainya tipe naratif, deksriptif, argumentatif atau persuasif. Hal ini untuk mempermudah memahami pertanyaan. Hal kedua adalah melihat pertanyaan dan menjawab sesuai yang tercantum di teks. Pertamakali, cobalah jawab pertanyaan yang merefer bagian di teks. Hindari menjawab pertanyaan menentukan topik atau tema dahulu karena akan menghabiskan waktu. Pada saat menjawab pertanyaan lain, otomatis pada akhirnya membaca seluruh teks sehingga mudah untuk akhirnya menentukan topik atau tema utama. Hal ketiga adalah dengan teknik eksklusi dan melihat konteks. Terutama bila ditanyakan kata apa yang paling dekat maknanya. Maka gantilah kata tersebut dengan yang ada di pilihan jawaban. Perkirakan jenisnya apakah adjctive, verb, adverb atau noun walaupun tidak tahu artinya. Perhatikan tata bahasanya, apabila tidak sesuai langsung hapus dari nominasi jawaban. Bila sesuai kaidah tata bahasa, pada akhirnya untuk menentukan pilihan, gunakan instink atau naluri saja sambil berdoa :).
Cukup sekian. Jangan lupa berdoa agar diberi keberuntungan dan kesusksesan menjawab (walaupun guessing hehehe). Penulis masih harus belajar untuk tes ITP yang keempat. Semoga sesuai target dan mempermudah jalan untuk belajar di luar negri
Oh iya, belajar juga untuk speaking... bukankah komunikasi yang baik itu dua arah?Semangat!!!
CMIIW!